Selasa, 29 Agustus 2017

Mencuri Uang Anak Sendiri

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW untuk mengadukan ayahnya yang menghabiskan uang miliknya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya.

Rasulullah SAW memanggil ayah orang itu ke hadapan beliau. Ketika lelaki jompo itu datang dengan tertatih-tatih bersandar pada tongkatnya, Rasulullah SAW bertanya: 

“Betulkah kamu telah mengambil uang anakmu tanpa seizinnya ?”

“Wahai Nabi Allah,” lelaki itu menangis, “ketika aku kuat & anakku lemah, ketika aku kaya & dia miskin, aku tidak membelanjakan uangku kecuali untuk memberi makan dia, bahkan terkadang aku membiarkan diriku kelaparan asalkan dia bisa makan." 

"Sekarang aku telah tua & lemah, sementara anakku tumbuh kuat. Aku telah jatuh miskin sementara anakku menjadi kaya. Dia mulai menyembunyikan uangnya dariku"

"Dahulu aku menyediakan makan untuknya tapi sekarang dia hanya menyiapkan makan untuk dirinya. Aku tak pernah seperti dia memperlakukan aku." 

"Jika saja aku masih sekuat dulu, aku masih akan merelakan uangku untuk dia."

Ketika mendengar hal ini, air mata Rasulullah SAW jatuh berlinang seperti untaian mutiara menimpa janggutnya yang suci. 

“Baiklah,” maka Rasulullah SAW bersabda, “Habiskan seluruh uang anakmu sekehendak hatimu. Uang itu milikmu…”

Anta wa maaluka li abika ( al hadits ).. 
Engkau & seluruh hartamu adalah kepunyaan kedua orangtuamu.

Seorang manusia biasa yang sedang memperbaiki diri.


EmoticonEmoticon